Rakyat Harus Diberi Kepercayaan

DI mata Bupati Rustriningsih, rakyat Kebumen merupakan kekuatan utama dari daerahnya, dibanding potensi-potensi alam dan ekonomi lainnya. Kekuatan itu akan menjadi semakin besar apabila rakyat diberi kepercayaan untuk menjalankan tugas, membangun daerahnya.

Apa yang dikemukakannya itu bukanlah isapan jempol belaka. Ia sendiri telah membuktikannya. Ketika baru beberapa bulan menjabat, bupati wanita pertama di Jateng ini harus berhadapan dengan berbagai bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, yang melanda daerahnya.

Maka segala perhatian dan energi pun ia curahkan ke sana. Ia data jumlah kerusakan seperti rumah roboh, bangunan sekolah rusak, jalan ambles, jembatan putus, saluran irigasi jebol, sampai dengan korban meninggal dan menderita luka-luka. Kemudian, ia membangun posko bencana langsung di kantornya Gedung F Setda Jl Veteran No 1, dan menggalang simpati dari berbagai pihak dengan memanfaatkan media massa lokal dan nasional.

Setelah itu, ia pun total memperhatikan gedung-gedung sekolah yang rusak dan roboh, baik karena bencana, maupun karena usia tua dan kualitas bangunannya yang memang buruk. Terdata, sedikitnya 895 ruangan kelas yang perlu direhabilitasi. ''Bagi Kebumen, otonomi daerah sama artinya dengan manajemen krisis,'' tuturnya.

Tapi dari upaya mengatasi krisis demi krisis ini, tokoh PDIP ini mengaku mendapatkan banyak hikmah. Itu terjadi ketika ia mengubah kebijakan revitalisasi gedung SD menjadi bantuan stimulan. Perbaikan gedung-gedung SD itu diserahkan pada masyarakat desa di mana gedung itu berada, bukan pada para kontraktor.

Gerakan ini disambut dengan semangat gotong royong yang luar biasa dari masyarakat. ''Masyarakat memberikan yang terbaik bagi upaya rehabilitas bangunan SD di daerahnya, sekalipun Pemerintah Kabupaten hanya memberikan stimulan masing-masing Rp 5 juta per ruangan. Ini membuktikan, masyarakat akan berusaha keras jika diberi kepercayaan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang mereka hadapi sendiri,'' tuturnya.

Menurut Rustri, langkah yang semula ditentang pihak-pihak tertentu, termasuk kalangan pengusaha yang mungkin merasa kehilangan lahan ini, juga mendapat respons positif dari pihak-pihak di luar Kebumen, seperti Dirjen Dikdasmen, Pemda Jateng, Forum LSM, maupun lembaga-lembaga asing.